Ukuran sepeda memang sangat penting, sebab bila ukurannya tidak tepat bisa berakibat sakit di beberapa bagian tubuh pesepeda. Ibaratnya Anda memakai sepatu yang ukurannya tidak tepat. Akibatnya tak hanya tidak nyaman tapi juga bisa menimbulkan pegal di kaki, bahkan pusing di kepala.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan ukuran ideal. Salah satunya dengan menghitung tinggi badan, berat badan, panjang kaki hingga panjang lengan.
Cara yang cukup akurat adalah mengukur tinggi badan dan panjang kaki dalam (inseam) alias jarak pangkal paha ke tanah.
Cara mengukurnya: Berdiri tegak punggung menempel di tembok, sedang kaki dilebarkan sekitar 30 cm layaknya orang bersepeda. Setelah ketemu angkanya, masukkan dalam aplikasi yang sudah disiapkan oleh ebicycles.
Cara fitting yang lain adalah yakni mengukur center to center (C-C) dan center to top (C-T). Metode C-C adalah tinggi rangka sepeda diukur dari tengah-tengah bottom bracket (BB) ke pertemuan antara tiga batangan rangka sepeda (seat tube, top tube, dan seat stay).
Sedang metode C-T adalah tinggi rangka diukur dari tengah-tengah BB ke bagian teratas alias seat tube (batang yang menopang sadel).
Selain cara di atas, pengukuran paling gampang adalah mengikuti, panduan jenama sepeda. Setiap jenama memiliki matriks ukuran yang berbeda meskipun tidak ekstrem bedanya. Sekadar contoh, untuk jenama Polygon, ukuran yang digunakan adalah berbasis C-T. Untuk memudahkan pesepeda, ukuran sudah dikonversikan menjadi: S, M, L dan XL.
- S (16''), panjang C-T 406 mm, tinggi pengendara: 155 - 175 cm
- M (18''), panjang C-T 457 mm, tinggi pengendara: 165 - 185 cm
- L (20''), panjang C-T 508 mm, tinggi pengendara: 175 - 195 cm
- XL (22''), panjang C-T 559 mm, tinggi pengendara: di atas 185 cm
Sumber informasi www.beritagar.id

0 Komentar