Kebiasaan keliru yang mesti dihindari


Beberapa pemula, akhirnya gantung sepeda setelah mencoba bersepeda beberapa kali. Mereka tidak merasakan manfaat bersepeda, namun malah sebaliknya, menderita. Dari cedera kaki, punggung sakit, sampai pegal sekujur tubuh, bahkan ada yang kecelakaan.
Apa sesungguhnya penyebab orang menjadi menderita gara-gara bersepeda? Bisa dipastikan ada kekeliruan ketika memulai bersepeda.
Situs bersepeda road.cc, melaporkan ada 13 kesalahan yang umum dilakukan pesepeda. Sementara Bicycling.com, menghitung ada 9 kesalahan yang biasa dilakukan pemula.
Kekeliruan ini umunya pernah dialami oleh semua pemula tanpa kesengajaan. Kesalahan itu antara lain:

Tidak mengetahui teknik dasar bersepeda.
Paham teknik dasar mengukur tinggi sadel, mengayuh pedal, menggunakan paduan gir depan dan belakang, serta cara penggunaan rem menjadi hukum wajib pesepeda.
Tanpa teknik dasar yang benar, mengakibatkan tidak mendapatkan kayuhan yang efisien, lekas capai, juga membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Tidak menggunakan kostum yang benar.
Bersepeda butuh pakaian khusus, seperti yersey, celana padding, helm, kaos tangan, kaca mata, serta sepatu bersepeda. Memakai jin biar tampak keren, malah bisa membuat lecet bagian-bagin tubuh tertentu. Begitu pun tanpa helm, sangat membahayakan bila terjadi kecelakaan

Tidak melakukan pengecekan fungsi sepeda.
Sebelum menggowes, seharusnya, cek bagian penting sepeda. Seperti tekanan angin pada ban, fungsi rem dan shifter, juga lampu depan belakang. Mengetahui fungsi rem atau fungsi pedal bermasalah di tengah perjalanan, akan merusak gairah bersepeda hilang.

Ngotot tanpa perenggangan
Sebelum bersepeda, diwajibkan melakukan perenggangan kaki, tangan dan punggung, dengan gerakan-gerakan senam sederhana. Ketika bersepeda pun, sebaiknya dimulai dengan kecepatan yang rendah, menegah baru sprint pada jalur tertentu.
Ngotot untuk selekas mungkin mencapai tujuan, dengan paduan gir depan terbesar dan gir belakang paling kecil, akan membuat tenaga lekas habis, otot cepat lelah. Apalagi bila tanpa perenggangan yang memadai, cidera sangat mungkin terjadi.

Abai pada rambu lalu lintas
Masih banyak pesepeda yang mengabaikan rambu lalu lintas. Menerobos lampu merah misalnya, juga menerabas jalan verboden. Alasannya, sepeda tidak bermesin, sehingga tak perlu mengikuti aturan kendaraan bermotor.
Alasan tersebut jelas salah, rambu lalu lintas harus dipatuhi semua pengguna jalan. Pelanggaran atas rambu lalu lintas oleh pesepeda akan membahayakan tak hanya untuk dirinya tapi juga pengguna jalan yang lain.


Previous
Next Post »
0 Komentar