Pasar sepeda MTB makin bervariasi. Jika selama ini hanya dikenal MTB dengan ban berdiameter 26 inci, maka sekarang, sudah ada pilihan lain, ban berdiameter 27,5 inci, serta 29 inci.
Bingung memilihnya? Tentu saja. Agar tidak bingung, bisa dicermati apa sesungguhnya perbedaan ketiganya, terutama pengaruhnya pada pesepeda.
Ban MTB berukuran 26 inci, sudah sangat lazim. Bertahun-tahun aneka produsen MTB menggunakan standar ban ini, yang membedakan hanya lebar tapak, dari 1,50 inci sampai 3,0 inci.
Makin lebar ban umumnya digunakan untuk trek yang lebih berat. Jenis Cross Country (XC) misalnya menggunakan lebar tapak 1,5 - 2,0 inci; All Mountain (AM) menggunakan lebar tapak 2,0 - 2,5 inci; Sedang Freeride (FR) dan Down Hill (DH) umumnya memakai lebar tapak 3,0 inci.
Dalam beberapa tahun terakhir muncul pilihan baru, ban dengan diameter 27,5 inci. Polygon misalnya mulai memperkenalkan ban ini sejak 2013. Evolusi dunia persepedaan Indonesia, begitu klaim yang diperkenalkan.
Konsekuensi atas ukuran pelek yang lebih besar, tentu saja geometry pun berubah. Begitu pula ukuran fork dan lengan belakang sepeda. Ringkas kata, tidak disarankan bagi pemilik MTB dengan ban 26 inci, untuk memodifikasi dengan ban berukuran 27,5 inci, sekalipun mengganti fork.
Sesuai riset Polygon, pengendara sepeda dengan ban 27,5 inci, akan merasakan handling yang sama dengan sepeda ukuran 26 inci. Bedanya hanya lebih cepat dan tetap nyaman.
Tak lama berselang, beberapa produsen mulai memasarkan MTB dengan roda lebih besar lagi, 29 inci. Produsen memberi dalih, penambahan diameter ban memberi pengaruh pada stabilitas sepeda pada medan-medan berat. Selain juga kecepatan, setidaknya itulah yang dilaporkan Bikemag.
Munculnya ban MTB dalam beberapa ukuran ini, memang semula sempat mengundang banyak pertanyaan. Ada yang mengira ini sebuah inovasi, ada yang menduga sekadar kiat dagang, atau malah menuding sebagai penipuan.
Namun kesaksian beberapa anggota komunitas sepeda di Indonesia, seperti mengamini klaim pabrik sepeda. Ukuran diameter ban MTB lebih besar, memberikan pengaruh pada kecepatan, stabilitas seta rolling resistance yang rendah.
Kekurangannya, handling tidak selincah ban berukuran 26 inci. Juga butuh tenaga lebih besar untuk memulai menggowes.
Bila dicermati secara teknis, perbedaan ketiga ukuran diameter pelek sepeda MTB di pasar ini, tidaklah terlalu mencolok. Bila 26 inci dipakai standar (100 persen), maka keunggulan akselerasi ukuran 27,5 inci hanyalah 3 persen. Sedang ukuran 29 inci, unggul 11 persen, dibanding ukuran 26 inci.
Apakah keunggulan 3 persen cukup signifikan dalam performa bersepeda bagi, pesepeda awam? Bisa jadi tidak. Tapi keunggulan 11 persen untuk ukuran 29 inci, mungkin pengaruhnya cukup terasa.
Sedang keunggulan di stabilitas, bisa dihitung dari, panjang tapak ban yang menempel di jalan. Tapak ban ukuran 26 inci yang menepel dijalan sepanjang 6 cm. Sedang 27,5 inci berukuran 8 cm dan 29 inci mencapai 9 cm.
Bila disimak lebih dalam, sesungguhnya evolusi ukuran ban MTB hingga sampai 29 inci, bukanlah hal istimewa. Sepeda balap (roadbike) sudah sejak lama menggunakan standar ukuran ban 29 inci, yang lazim disebut ukuran 700c.
Bagi yang masih memiliki sepeda lawas, atau sepeda onthel, coba perhatikan, ukuran bannya malah 30 inci. Begitu pula becak, bannya juga berukuran 30 inci. Artinya bisa dibayangkan sensasi menggowes MTB dengan ban 29 inci, tidak akan jauh dari mengayuh sepeda onthel dan roadbike.
Jadi pilih yang mana?

0 Komentar