Anda mungkin sering melihat sepeda dengan ban yang sangat lebar, sebesar ban sepeda motor. Itulah fatbike alias sepeda gendut. Bentuk frame yang kokoh dengan ban bertelapak lebar memang menjadi ciri visual.
Banyak orang mengira fatbike sengaja didesain untuk orang gemuk. Padahal bukan. Fatbike adalah salah satu inovasi dari MTB. Fatbike awalnya muncul di Alaska, Amerika Utara, kawasan yang bersalju.
Sepeda ini memang sejak awal dirancang khusus untuk melewati medan salju. Karenanya ia juga disebut sebagai sepeda salju.
Tahun 2006, untuk pertama kalinya fatbike muncul dalam arena balapan trek salju sepanjang 135 mil, di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat.
Balapan itu dimenangi oleh sepeda MTB dengan lebar ban 2,5 inchi. Tapi diurutan ke dua, ke tiga dan selanjutnya, fatbike mendominasi. Sejak saat itu sepeda gemuk ini mulai populer di Amerika. Tren sepeda gendut pun tak terhindarkan.
Bahkan pada 2012, Surly Bikes, perusahaan pertama yang memproduksi fatbike secara massal, merasa kewalahan menghadapi pembeli. Kapasitas produksinya tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Buntutnya bisa diduga, berbagai jenama sepeda mulai berlomba memproduksi fatbike.
Awalnya desain fatbike cukup sederhana.
- Rangka sepeda rigid, alias tidak butuh suspensi baik depan maupun belakang.
- Sela antara roda dengan rangka fork lebar (lebar fork 135 mm), agar tumpukan salju di ban tidak mentok ke fork.
- Diameter pelek 26 inchi, seperti layaknya MTB. Namun telapaknya lebih lebar, antara 4-5 inchi, atau dua kali lebih lebar dari ban MTB pada umumnya.
- Tekanan udara pada ban bisa mencapai titik terendah, 7-10 psi. Tekanan rendah ini membuat cengkeraman ban lebih optimal, selain lebih efektif meredam getaran, ketika melintasi bongkahan salju.
- Rem depan dan belakang cakram.
Eksploari penggunaan fatbike pun pada akhirnya berkembang. Fatbike tak lagi dikendarai di salju, tapi juga di trek pasir, seperti pantai dan pegunungan berpasir. Sepeda gendut ini pun kemudian tak hanya tersedia dalam frame rigid, sejumlah jenama memproduksi fatbike dengan fitur suspensi ganda.
Selanjutnyan banyak penggila MTB menggunakan fatbike, untuk medan-medan berat yang cukup ektrem, baik yang berlumpur, maupun bebatuan. Trek downhill pun sekarang mulai dijelajahi dengan fatbike.
Telapak ban yang sampai 5 inchi menjadi keunggulan fatbike di medan-medan berat tersebut. Telapak lebar selain menambah keseimbangan, juga memberi traksi yang besar, sehingga sepeda tidak mudah terpeleset.
Kompensasinya atas keunggulan fatbike adalah butuh tenaga ekstra dibanding menggunakan MTB pada umumnya, karena kayuhannya jauh lebih berat.
Di Indonesia, fatbike mulai digemari sejak beberapa tahun terakhir. Varian fatbike rigid mendominasi, sedang yang menggunakan suspensi ganda masih sangat terbatas.

0 Komentar