Konak. Jangan berpikir negatif dulu. Kata itu adalah candaan yang populer di komunitas sepeda. Pada komunitas sepeda khususnya yang bersepeda untuk rekreasi, ada sekelompok kecil yang selalu ingin menghindari trek tanjakan. Mereka inilah yang disebut konak, alias kelompok ogah nanjak.
Bagi penggemar MTB, ruas tajakan sebenarnya tak bisa dihindari dalam trek cross country maupun all mountain. Ruas datar, tanjakan, turunan, lumpur dan semak, seperti satu paket yang harus dinikmati sensasinya dalam rekreasi bersepeda.
Satu-satunya trek yang hanya turunan, ada di lintasan downhill. Artinya, bila pesepeda malas melintasi tanjakan, pilihannya ikut di kelas downhill. Namun bila tetap ingin eksis di cross country, pilihannya hanyalah TTB alias tuntun bike, yaitu menuntun sepedanya di ruas tanjakan.
Agar tak selalu menuntun sepeda, ada baiknya mulai mempelajari kiat menaklukkan tanjakan dengan teknik yang benar. Pelatihan teknik dasar menanjak bisa dipelajari dari Mtbtechniques.co.uk.
Sementara teknik menaklukkan tanjakan dengan MTB dari penuturan beberapa pesepeda andal, bisa didapatkan di Bicycling.com. Sedang cara terbaik mengalahkan tanjakan diajarkan dalam 9 jurus oleh Singletracks.com.
Namun sesungguhnya tidak ada jurus instan untuk bisa dipakai untuk menaklukkan tanjakan. Jurus paling jitu untuk bisa menikmati trek menanjak adalah berlatih secara teratur.
Hal penting yang mesti diperhatikan dalam berlatih adalah:
- Atur posisi sadel yang paling ideal. Yaitu ketika pedal di bawah, posisi kaki lurus, seperti jam menunjukkan pukul enam. Posisi ini akan meberikan tenaga optimal, saat mengayuh pedal.
- Fungsi suspensi sepeda harus dimatikan (dikunci). Gerakan suspensi sepeda bukan saja mengganggu konsentrasi, tapi juga lebih menguras tenaga.
- Aposisi gir depan di posisi terkecil, sedang gir belakang dinamis, dari menengah ke posisi paling besar.
- Konsentrasi dan melihat jarak pandang sekitar 3 meter ke depan. Melihat ke ujung tanjakan akan memberikan tekanan psikologis bahwa jarak yang harus ditempuh masih jauh.
- Posisi duduk di sadel agak ke belakang. Bila posisi berdiri seperti halnya pada pesepeda roadbike, akan lebih boros tenaga. Sedang posisi badan dinamis mengikuti rintangan jalur. Bila ban depan terangkat, posisi badan mesti membungkuk, menambah beban di ban depan. Begitu pun sebaliknya.
- Minum secukupnya sebelum masuk ke ruas tanjakan, agar terhindar dari dehidrasi. Minuman tersebut akan terhidrasi oleh tubuh kurang lebih selama 20 menit. Artinya ketika melintasi ruas tanjakan selama 15 menit tanpa berhenti menggowes, tidak akan dehidrasi.
- Bagi pemula sekalipun membawa bladder, disarankan untuk tidak minum sambil menggowes di tanjakan, karena akan mengganggu konsentrasi saat menarik napas. Ada potensi tersedak, bila saat meminum dan menarik napas tidak sinkron.
- Atur napas dengan tarikan yang panjang, serta berkompromi dengan emosi. Tanjakan butuh keteraturan menyalurkan tenaga, untuk durasi panjang. Jangan pernah memaksa untuk segera mencapai ujung tanjakan dengan menambah kecepatan, karena tenaga malah akan habis sebelum sampai tujuan.

0 Komentar