Tapi perlu diketahui, fungsi lampu sesungguhnya tidak sekadar menerangi jalan. Fungsi lain yang juga penting, lampu sepeda adalah penanda bagi pengendara lain.
Dengan kata lain, pengendara di jalan akan dengan gampang mengetahui keberadaan sepeda, sehingga bisa lebih waspada untuk menghindarkan insiden tabrakan.
Itulah sebabnya beberapa asesori lampu sepeda, seperti lampu belakang, lampu di helm dan di ransel dibuat berkedip. Pilihan warna lampu kedip pun umumnya berwarna merah atau hijau. Sesuai penelitian, kedipan lampu warna merah atau hijau lebih menarik perhatian mata ketimbang warna lain.
Banyak pilihan lampu sepeda yang sesuai dengan kebutuhan. Bila bersepeda malam hari hanya di kompleks perumahan yang jalannya cukup terang, lampu standar satu set (lampu penerang di depan dan lampu kedip di belakang) dengan harga Rp50 ribuan sudah cukup memadai.
Namun bila bersepeda malam di tengah keramaian jalan, butuh lampu yang lebih mumpuni, tentunya dengan harga yang jauh lebih tinggi, sekitar Rp200 ribu hingga Rp700 ribu. Banyak jenama (merek) menyediakan lampu sepeda untuk jenis ini, misalnya Cateye, Biologic, Entity, Selle Royal, Tern, juga Cree.
Lampu bermerek tersebut, umumnya sudah menggunakan LED (Light Emitting Diode), dengan tingkat cahaya 400-600 lumens.
Lampu tersebut menggunakan baterai isi ulang (rechargeable) dan konsumsi energinya sangat kecil, sehingga nyala lampu bertahan cukup lama. Menggunakan jenis lampu ini pesepeda tidak perlu khawatir energi baterai habis di tengah perjalanan.
Penempatan lampu sepeda paling ideal adalah di handlebar (setang), karena cahaya akan mengikuti arah sepeda, ketika lurus maupun berbelok. Bila merasa lampu sepeda masih kurang terang, pesepeda bisa menambah dengan headlamp. Lampu ini bisa diletakkan di bagian depan helm.
Sumber informasi www.beritagar.id

0 Komentar