Haruskah kegiatan bersepeda berhenti di bulan Ramadan? Jawabnya tentu tidak. Olah raga sepanjang bukan latihan beban berat, direkomendasikan tetap dilakukan sekalipun tengah berpuasa.
Bahkan dengan strategi tertentu olah raga di saat puasa akan memberikan manfaat yang luar biasa. Ini terkait dengan strategi memaksimalkan penyerapan nutrisi, menjaga hidrasi yang tepat, dan memodifikasi hormon pembakar lemak dan pembentukan otot utama.
Untuk diketahui, Sumber bahan bakar utama metabolisme untuk fungsi tubuh selama berpuasa adalah lemak. Bila bersepeda memang ditujukan untuk membakar lemak tubuh, maka bersepeda keliling kampung dengan intensitas rendah di bulan puasa akan memberikan hasil yang bagus.
Sekalipun memberi manfaat yang bagus, tetap tidak boleh berlebihan dalam membakar lemak tubuh saat berpuasa. Situs Islamicity menyarankan latihannya cukup 2 kali dalam seminggu, durasinya 30-60 menit, tidak lebih.
Latihan berat memang tidak disarankan saat menjalani puasa, sebab dapat menyebabkan terlalu banyak kerusakan otot juga menyebabkan peningkatan hormon katabolik dan hormon kortisol.
Berlatih intensitas tinggi saat dalam keadaan dehidrasi dapat menurunkan kekuatan secara signifikan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi otot sekecil 3% dapat menyebabkan hilangnya 12% kekuatan.
Bila pun terpaksa harus melakukan latihan berat, misalnya susah menolak ajakan bersepeda keliling kota oleh komunitas, sebaiknya waktunya digeser setelah buka.
Night ride bisa jadi pilihan karena bisa dipastikan saat buka Anda sudah mendapatkan asupan energi yang cukup. Asupan tersebut tentu lebih dari cukup bila dikonversi menjadi tenaga untuk bersepeda melintasi malam.
Sumber informasi www.beritagar.id

0 Komentar