Kerap terjadi, mengayuh terasa berat, tergelincir saat di belokan, juga selip di trek tertentu. Itu semua adalah indikasi pemakaian ban luar yang tidak sesuai dengan lintasan yang dilaluinya.
Produsen ban, sesungguhnya sudah mendisain ban dalam beberapa pilihan. Mulai dari diameter ban, lebar tapak, sampai motif tapak. Untuk ban MTB variasi lebar tapak dan motif tapak lebih beragam ketimbang road bike.
Seperti diketahui, ukuran diameter ban: 26 inchi; 27,5 inchi atau 29 inchi, lebih terkait pada efisiensi tenaga dalam mengayuh. Semakin besar diameter, semakin efisien.
Sedang untuk lebar tapak terkait dengan stabilitas. Semakin lebar tapak, semakin stabil sepeda dikendarai. Sementara motif sangat berhubungan dengan trek yang dilalui.
Untuk memahami ban sepeda lebih detail, situs review MTB, memberikan penjelasan cukup lengkap. Sedang untuk membeli ban sepeda, bisa merujuk situs panduan Wiggle.
Material ban pun mengalami kemajuan yang pesat. Jika selama ini otot ban masih menggunakan kawat baja, sehingga ban luar tak biasa dilipat. Kini sudah banyak tersedia ban dengan material Nilon, Kevlar, atau Aramid.
Ban jenis ini sangat fleksibel, selain lebih ringan, juga bisa dilipat sehingga memudahkan dimasukkan dalam tas, sebagai ban serep.
Prinsipnya ada beberapa poin penting untuk memilih ban MTB sesuai karakter trek yang akan dilalui.
Trek halus: Bila perjalanan lebih banyak melintasi trek halus, seperti aspal dan jalan beton di kampung, sesekali tanah padat, atau sering disebut trek XC (cross country), pilih ban yang telapaknya minim tanpa motif, alias slicks, dengan lebar tapak di bawah 2 inchi.
Ban dengan permukaan halus dan tapak yang tidak lebar, akan memberikan kecepatan maksimum dengan kayuhan minimal.
Trek medium: Trek ini sering disebut trek AM (all mountain). Yaitu kombinasi tanah, aspal kampung, singletrack, sesekali kerikil dan makadam, perbukitan ringan di pinggir kota, tipe knop dengan lebar tapak 2-2,4 inchi lebih cocok untuk digunakan.
Ban ini memiliki motif knop (tonjolan) tidak terlalu tinggi dengan jarak alur yang agak rapat. Ban model ini mampu memberikan traksi yang lebih baik dan mengurangi backsliding ketika berbelok tajam.
Trek berat: Termasuk kategori trek berat antara lain trek kombinasi tanah basah berlumpur, makadam, sungai kecil, tanjakan dan turunan tajam pada medan kasar. Umumnya trek ini disebut trek FR (free ride).
Trek seperti ini membutuhkan ban dengan motif kenop yang tinggi jarak alur yang lebar. Paduan knop tinggi dengan alur lebar dengan lebar tapak 2,5 inchi, membuat ban mampu memompa air dan lumpur ke luar lintasan, sehingga tidak gampang slip.
Trek Ekstreem: Lintasan DH (down hill) adalah contoh konkret trek ini. Turunan tajam yang penuh tantangan dengan trek keras berbatu, membutuhkan ban dengan motif kenop yang tinggi dengan alur lebar.
Stabilitas speda juga menjadi syarat utama dalam menaklukkan trek ini. Karenanya lebar tapak ban untuk trek ini direkomendasikan hingga 3 inchi.
Sumber informasi www.beritagar.id

0 Komentar